Jarak…. Yang selalu menjadi wacana buat kita. Benar jarak tak bisa membuat mata kita selalu bersinggungan, bersentuhan
dan saling memuji, buat kita tak bisa bergerak banyak. Sungguh rasanya
memilukan seperti aku dan kamu yang terjebak oleh keterbatasan. Hampir ratusan
mil menjadikan kita tak banyak bertemu dan saling tahu lebih dalam. Persepsiku
bertemu bukanlah kebiasaan rutin seperti mereka yang jatuh di titik
kesempurnaan cinta.
Meski tanpa pertemuan nyata, hampir setiap hari kita bercakap, mencari
waktu hanya untuk bertukar kabar seharian, yang di dasari rasa rindu yang tak
terucap secara lisan.
Apa yang kita lakukan dengan jarak sejauh ini..?? tak banyak
yang bisa di andalkan., sesekali membuat kita berontak tanpa sebab yang jelas hanya
karena ego memancing kedewasaan kita tentang pemahaman cinta. Mungkin itu salah
satu pelengkap kesempurnaan jarak. Yang tak jarang buatku gelisah serta berurai
air mata hanya karena rindu yang menggantung yang seakan membabibuta.
Tapi setelah kita urai, apalah arti jarak jika nurani kita masih
saling membutuhkan, saling menghargai keberadaan. Meski kita tak selalu
berdampingan, bertatapan, bersentuhan tangan bahkan berpelukan bukan berarti
kita tak punya harapan dan impian untuk bersatu.
Percayalah Tuhan punya banyak cara untuk mempersatukan kita yang
bahkan logikapun tak mampu melogiskannya.
Benar adanya kalau kita masih saling meraba-raba tentang
kekuatan cinta, semua rasa rindu, ragu dan cemburu hanyalah hal yang klise yang
selalu berbaur menjadi satu. Selama kita yakin akan pemahaman kita tentang
cinta, semua bisa terlewatkan begitu saja, mengalir seadanya, sejadi-jadinya.
Selama kita masih merasakan siang dan malam. Selama itu juga
pertemuan kita pasti terjadi di antaranya. Berencanalah, Tuhan akan
mempertemukan kita di tempat yang tak terduga bahkan seindah-indahnya dari apa
yang kita bayangkan.
Sejauh-jauhnya jarak, jarak hanyalah jarak yang bisa dihitung
dengan angka tapi tidak dengan cintaku padamu yang melebihi jarak,..!!
Full luv treeznacarter | desember
132012|